Rembulan kering
Ranting ranting tumbuh yang hijau menyapu langit-langit bumi yang kelabu
Awan-awan memadu nafas
Memeluk bumi dengan tangan dingin yang tanpa nada
Ranting ranting tumbuh yang hijau menyapu langit-langit bumi yang kelabu
Awan-awan memadu nafas
Memeluk bumi dengan tangan dingin yang tanpa nada
Sebesar apa yang kau bangun di bumi
semulia apa yang kau dapat ?
Apa yang akan diterima seusai permainan
siapa yang kaubawa saat pergi berkunjung ?
Saat noktah hitam mulai legam memanggang
dan deru dari tangis orang - orang mulai mengalun
menina bobokan semua yang kau susun
menghela semua yang kauinginkan
Rembulan kering
Seperti mimpimu akan dunia
Ranting ranting kering yang mengalasi hutan muda
Retak dan hancur dimakan usia
Di rumah tinggal asap-asap dupa
kenangan yang ada seperti aromanya
Hilir mudik dibawa angin
lalu hilang entah kemana
Selagi sempat bertanyalah
rembulan kering dibasahi kelam
Mungkin dia akan sedikit berbicara tentang hidup
karena dia melihat malam - malam
dan menyaksikan mimpimu
Dia mengamati siangmu
dari cermin kristal yang besar
dan membawamu kembali
kepada kesejatian hidup dan mimpi
Rembulan kering
......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar