Untuk rekan-rekan Alumni ATMI 37 dan semua pihak yang tertarik :)
Tulisan ini saya tujukan secara khusus kepada rekan-rekan alumni ATMI Solo Angkatan 37 sebagai sharing ide dan mimpi atas hal luar biasa yang telah diawali oleh beberapa rekan Alumni. Namun demikian, sharing ini tentu tidak dibatasi peruntukannya bagi rekan-rekan alumni ATMI Solo Angkatan 37 saja. Tulisan ini saya tulis dan saya publikasikan secara umum.
Tulisan ini berisi mimpi dan imajinasi saya akan sebuah organisasi yang bernama “Thirsty (Thirty) Saver (Seven) Foundation”. Namanya mimpi dan imajinasi, konsep yang saya tawarkan belum dicek dan diverifikasi oleh dan dengan berbagai berbagai ahli dan metode, apalagi TUV, Mario Teguh, Rhennald Khasali, Michael Porter ataupun Presiden SBY :D
Mari kita bergerak, teman! Semoga tulisan saya menginspirasi :)
Prologue
Tanggal 1 Desember 2011 yang lalu saya menyelesaikan secara resmi studi Strata 1 saya bersama kurang lebih seribu orang alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) yang lain. Bersama saya diwisuda juga teman-teman terbaik kita: Sdr. Hoedi Prasetyo dan Sdr. Yulian Chossa Prakosa.
Apa yang spesial dari wisuda kali ini? Teman-teman yang melanjutkan kuliah sambil bekerja mungkin akan sepakat bahwa kelulusan kali ini spesial karena tantangan membagi waktu antara bekerja dan belajar (ngerjain tugas, skripsi, kuis, dkk) dan tantangan self-financing. Kerap terjadi buah simalakama antara waktu lembur (yang mana menambah biaya untuk bayar kuliah dan dengan demikian menentukan bisa/tidaknya terus kuliah) akan berbenturan dengan waktu kuliah sore dan mengerjakan tugas (yang mana menentukan kelulusan mata kuliah). Teman yang pernah bekerja dan kemudian tidak bekerja selama kuliah mungkin juga merasakan betapa hasil banting tulang sebelumnya digadaikan demi kuliah. Rekan-rekan yang dengan bekerja membayar biaya kuliah adik-adiknya.. Yang sudah mulai menyekolahkan anaknya pasti telah merasakannya juga. So, Guys… it’s really that:
PREMIS 1: People need money ( beside spirit and all potent) for a success education.
PREMIS 2: Some People don’t have money for their education.
PREMIS 3: Some of we have a power (read:money) to be granted to
CONS 1&2: bla bla bla
CONS 2&3: bla bla bla
CONS 1&3: bla bla bla
IDEA: EUREKA! Mari kita menyatukan kekuatan untuk membantu mereka yang berkekurangan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Tapi percuma donk bisa sekolah doank tapi gak bisa makan dan gak sehat?
Satu satu boss.. Kita bangun kekuatan dan kemampuan kita untuk berbuat yang terbaik…
Terus carane pie boss?
Mari lihat mimpi saya untuk kekuatan kita. Kalau mimpi kita sama, mari maju bersama, Bung!!
Foundation, The BHAG and Milestones
Saya memimpikan sebuah yayasan yang dibentuk oleh angkatan kita. Yah.. saya menamainya “Thirsty (Thirty) Saver (Seven) Foundation”: berkaitan dengan angka 37, bernama internasional, dan bermakna menjadi pemenuh kebutuhan dasar kehidupan. Mimpi besarnya, atau orang menyebutnya BHAG (Big Hairy Audacious Goal), adalah mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Masyarakat Indonesia. Yayasan kita akan menjadi agen perubahan untuk mengurangi ketimpangan-ketimpangan sosial yang ada di masyarakat. Tiga primadona yang akan disorot adalah masalah pendidikan, kesehatan, dan kemanan pangan/minum. Yang akan kita lakukan pertama adalah masalah pendidikan. Kenapa pendidikan? Bidang ini kita ada best case nya (ATMI), penanganan bisa dibatasi, bisa dikembangkan dan menjadi loop, dan belum memerlukan determinasi yang kompleks (IMHO). Dengan mengerjakan bidang pendidikan kita bisa sekaligus memperkuat jaringan kerja dan kepengurusan internal kita. Usaha pertama yang kita lakukan di bidang edukasi adalah membuat Alumni Scholarship. Milestonenya untuk mencapai BHAG: Kerjakan edukasi sambil memperkuat jaringan dan internal, bentuk yayasan, kerjakan kesehatan (mis: bangun rumah singgah sehat, all), kerjakan pangan. Selanjutnya kita bahas Masalah Alumni Scholarship.
The Alumni Scholarship
Ide dasar Alumni Scholarship adalah alumni memberikan dana sukarela yang terorganisir untuk membayar biaya pendidikan adik kelasnya. Kita akan memakai ATMI sebagai case pertama kita. Pertama kali kita bekerja dalam angkatan kita untuk membayar beasiswa, misalnya setelah saya hitung, 2 orang full coverage. Untuk membayar 2 orang full kita pakai 2/3 biaya yang terkumpul (asumsi pendonor efektif 100 orang). 1/3 bisa dipakai untuk piala 37 dan usaha bersama. Kalau kita sudah rutin, kita bisa bekerja sama dengan IKAMI untuk pengumpulan dana dari angkatan lain. Harapannya dengan demikian kita bisa full cover untuk ATMI. Naaah untuk rencana jangka pendeknya supaya kita bisa melakukan single first step yaitu melakukan full cover buat 2 orang akan dijelaskan di bawah.
Plan for the near future
Ada 4 kelompok langkah yang penting dilakukan:
1.Membentuk Organisasi dan Kepengurusannya
2.Mendisain system dan mengestimasi kekuatan donor real dengan melakukan Sensus 37, Pendisainan Proses Bisnis, dan pengumuman system bisnis kepada Alumni 37.
3.Melakukan pengumpulan kekuatan dengan pengumpulan dana, pembuatan criteria seleksi beasiswa, dan mengadakan pembicaraan dengan pihak ATMI.
4.Pelaksanaan operasi beasiswa mulai merekrut dan pemilihan scholar dan pendistribusian dana.
How can I contribute on this cause?
1.Mengisi Kuisioner Sensus
2.Menjadi pengurus
3.Menjadi Pendonor
4.Memberikan karsa dalam pembentukan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi
Ready to live up your live?
Salam agen perubahan!
Yours,
POPONK
2 komentar:
really nice ponk...gagasan ini sudah dikemukakan oleh masbroo Fredy pada pertemuan futsal Kelapa Gading, pada dasarnya untuk proses bisnis dsb, itu sangat menarik, usul saya jgn terlalu birokratif dalam "main process"-nya sendiri, sehingga tujuan awal bisa tercapai.
VIVA #37
Manforothers.
Antonius Eka
Terima kasih Bro Anton.
Kita masih tahap pembentukan organisasi.. Masukan Anda mantab abis bro.. memang ntar kita usahain efisiensi di organisasi kita... the main thing is we go together to the dream, Bro...
VIVA#37
Manforothers,
Poponk
Posting Komentar