Blog ini berisi pemikiran-pemikiranku tentang diriku, sesamaku, dunia, dan yang kuyakini sebagai Penciptaku. Beberapa tulisan, kutipan, dan puisi yang kutulis di sini beberapa berisi afirmasi dan pandangan diri yang membentuk diriku saat ini. Beberapa tulisan yang lain berisi pendekatanku pada teka-teki acak yang teracak dalam kehidupan.



Kamis, 19 April 2012

Leadership Workshop on The Global Innovation through Science and Technology (GIST) 2012

Hari Selasa, 17 April 2012 saya menghadiri undangan Universitas Ciputra untuk mengikuti Leadership Workshop di Ciputra World, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.11. Bangunan yang diperuntukkan bagi Marketing dan Artpreneur Center ini cukup eksotis. Walaupun belum selesai, bangunan dalamnya cukup indah. Di dalam sini Anda bisa melihat maket Ciputra World, poster yang cukup spektakuler, banyak ikan koi yang cantik, dan penataan kursi yang cukup futuristik.

Konsep Ciputra World (courtesy of  http://www.ciputra.com)
Statue Entrepreneurship di Ciputra World

Acara ini diselenggarakan dalam rangkaian The Global Innovation through Science and Technology (GIST) 2012. GIST adalah program yang memiliki misi mempercepat komersialisasi teknologi dan kewirausahaan di Middle East and North Africa (MENA) dan Asia melalui pengadaan jaringan global, pembangunan skill kewirausahaan, mentoring, dan pendanaan strategis. Program ini dijalankan oleh Civilian Research & Development Foundation (CRDF) Global, sebuah lembaga nirlaba dari Amerika. Adapun program GIST adalah inisiatif Bapak Barack Obama dalam rangka pengembangan kemitraan internasional Amerika dalam bidang kewirausahaan untuk pengembangan dunia.

(Courtesy of GIST Facebook Page)

Acara ini dibagi dalam tiga materi: Leadership, Entrepreneurial Ecosystem, dan Strategic Professional Networking.

Leadership: Leading is Everybody’s Business

Sesi ini disampaikan oleh Mr. Jim Bagnola ( @JimBagnola / www.jimbagnola.ro ), seorang Executive Coach dari Texas. Poin penting yang dicatat:

  • Tidak ada pemimpin yang tidak punya pengikut. Tanpa pengikut, tidak ada pemimpin.
  • Orang akan mengiikuti kita kalau kita dianggap: Kompeten, Memperhatikan kebutuhannya (Caring), dan dapat dipercaya dalam kurun waktu tertentu.
  • Pemimpin dan seorang wirausaha adalah seorang problem solver.
  • Setiap orang bisa memimpin, tapi tidak semua orang adalah pemimpin.
  • Tidak ada orang yang dilahirkan menjadi pemimpin. Kehidupannyalah yang membuat orang datang kepadanya sebagai pengikut.
  • Manager bergerak dari Otak ke Otak, mengatur posisi, dan bekerja sama dengan bawahan. Pemimpin bergerak dari Hati ke Hati, mengatur orang, dan bekerja sama dengan pengikut.
  • Bahaya sebuah organisasi yang dipimpin dengan Managerial dan tanpa Kepemimpinan dinamakan Management Malpractice. Dalam organisasi bisnis biasanya ditandakan dengan banyaknya orang yang keluar dan melakukan bisnis yang sama dan menjadi pesaing bisnis lama. Hal tersebut dikarenakan karyawan tidak merasa disatukan dalam satu visi dan dianggap manusia utuh.
  • Pemimpin tidak mendasarkan organisasinya pada otoritas, pemimpin mengangap organisasinya sebagai sebuah partnership
  • The organization cannot be what the people not. Jika menginginkan organisasi memimpin pergerakan global, maka setiap karyawan harus ditransformasikan sebagai seorang pemimpin global.
Entrepreneurial Ecosystem: Building an entrepreneurial ecosystem at MIT

Sesi ini disampaikan oleh Dr. Joseph G. Hadzima, seorang Senior Lecture dari MIT Sloan Management School. Poin penting yang dicatat:

  • Fokuslah dalam membangun Ekosistem Kewirausahaan, jangan hanya fokus Mengkopi Program.
    • Program sebagus apapun akan gagal bila tidak sesuai dengan lingkungan (You put a perfect Penguin on the Rain Forest then you curse God because it die - Terjemahan pribadi dari analogi Dr. Hadzima)
    • Pelajari benar bagaimana mengelola Inkubator dan Lingkungannya
    • Carilah pengetahuan sebanyak mungkin bagaimana membuat sistem barumu berhasil
    • Lakukan pembuatan jaringan dan support
    • MIT memiliki uncentralized part yang melakukan bagiannya masing-masing: Entreprise Forum, MIT Venture Mentoring, Technologi Licensing Office, Entrepreneurship Centre, Management School, Lialison Program, dll. Intinya karya ini membutuhkan lebih dari 1 sektor, setiap sector harus ambil bagian dengan cukup berdasarkan porsinya masing-masing.
    • Pemerintah sangat mendukung MIT dengan dana, kebijakan pengurangan pajak, dan sharing tren.
    • MIT memiliki satu kawasan dan bangunan untuk start-up. Di sana para entrepreneur melakukan peer to peer mentoring, sharing motivasi, dan membangun jaringan marketing antar perusahaan.
  • Himpunlah dana untuk Start-up dan Growth
    • Pemerintah bisa membantu banyak dalam pemberian dana seed dan dalam banyak hal kebijakan.
  • Lakukan berbagai macam eksperimen:
    • Inkubator (Seed)
    • Accelerator (Start-up)
    • Competition(perebutan dana pengambangan)
  • Lakukan determinasi, proses ini membutuhkan komitmen yang panjang:
    • MIT sudah berusia 150 tahun, akselerasi terjadi 25 tahun terakhir
  • Dukungan Pemerintah dan Industri sangat penting dalam
    • Penyediaan Kapital dan Modal fisik
    • Penyediaan pengelola
Video penjelasan: 
Video wawancara dengan Dr. Hadzima (di event lain): http://www.youtube.com/watch?v=4DWl1DlhW8o

Strategic Professional Networking

Sesi ini disampaikan oleh Mr. Ovidiu Bujorean ( @ovidiubujorean / http://ovibees.com/ ), seorang Innovation Program Manager dari CRFD. Poin penting yang dicatat:
  • Entrepreneur harus rajin mengikuti kegiatan terseleksi. Seleksi kegiatan yag bermanfaat dan ikuti.
  • Sebelum mengikuti kegiatan lakukan pengumpulan tentang 10 peringkat teratas orang yang ingin Anda temui dalam pertemuan.
  • Pada saat pertemuan lakukan fist impression.
  • Follow up pertemuan dengan Email yang lugas dan tegas.
  • Lakukan pengakaraban dengan melakukan Jejaring Sosial seperti Facebook, Twitter, maupun LinkedIn.
  • Saat akan berangkat ke sebuah pertemuan yakinkan Anda tahu: Buat apa Anda datang, persiapan apa yang harus Anda lakukan, siapa orang yang bisa Anda masukkan dalam Network Anda, bagaimana mendekati mereka, dan bagaimana memfollow up nya.
Bagi yang tertarik tentang Entrepreneur Ecosystem bisa unduh artikel berikut tentang How to Start an Entrepreneurial Revolution oleh Daniel J. Isenberg (Harvard Business Review June 2010)

Demikian sharing dari saya :) semoga berguna
Maaf kalau kurang lengkap. Pembaca yang hadir bisa berkomentar dan menambahi. 
Saudaraku, Mari bergerak!!!

2 komentar:

Kristanto Agung Nugroho mengatakan...

Menarik Ponk..hemm ak tertarik bagian ini:Program sebagus apapun akan gagal bila tidak sesuai dengan lingkungan (You put a perfect Penguin on the Rain Forest then you curse God because it die).

Unknown mengatakan...

Yoi Bro :)